Animated Spinning Kunai - Naruto

Selasa, 12 September 2023

253 KATA ILMIAH DAN ARTINYA BAHASA INDONESIA


253 Kata Ilmiah dan Artinya bahasa Indonesia




 Kata-kata di bawah adalah kumpulan dari hasil bacaan penulis dari beberapa literatur, seperti buku, koran, media online dan dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat teman-teman.

  1. Analogi: Persamaan atau Persesuaian
  2. Andragogi: Ilmu tentang tata cara orang belajar
  3. Aksentuasi: Pengutamaan, penitikberatan, penekanan
  4. Alienasi: Terasingkan
  5. Apresiasi: Penghargaan
  6. Aksioma: Pernyataan yang dapat diterima sebagai kebenaran tanpa pembuktian
  7. Adiktif: Kecanduan
  8. Akselerasi: Percepatan
  9. Akuntabel: Dapat dipertanggungjawabkan
  10. Animo: Hasrat, kemauan yang kuat
  11. Aposteriori: Pengetahuan yang didapatkan dari pengalaman
  12. Apriori: Pengetahuan yang didapatkan tanpa pengalaman (pemikiran)
  13. Ambigu: Bermakna ganda
  14. Ambivalen: Bercabang dua yang saling bertentangan
  15. Atributif: Melambangkan, menandai
  16. Afiliasi: Berhubungan atau pertalian sebagai anggota/cabang
  17. Afirmasi: Penetapan yang positif, pengkhususan
  18. Advokasi: Pembelaan
  19. Adidaya: Pembelaan
  20. Asketisisme: Paham yang mempraktikkan kesederhanaan, kejujuran dan kerelaan berkorban
  21. Absurd: Tidak masuk akal
  22. Adendum: Jilid tambahan pada buku: lampiran
  23. Asketik: Bersifat sederhana, jujur dan rela berkorban
  24. Adagium: Peribahasa, pepatah
  25. Borjuis: Kelas masyarakat dari golongan menengah ke atas
  26. Berorientasi: Kecenderungan pandangan
  27. Bersua: Datang saling mendekati
  28. Berspekulasi: Memperkirakan, berbohong
  29. Berkamuflase: Menyamar
  30. Broker: Makelar
  31. Bias: Menyimpang dari sebenarnya
  32. Disparitas: Perbedaan
  33. Disorientasi: Kesamaran arah
  34. Dinamika: Terjadi pergerakan, pergolakan
  35. Distorsi: Penyimpangan, pemutarbalikan suatu fakta
  36. Deskriptif: Menggambarkan
  37. Diferensiasi: Pembedaan
  38. Degradasi: Kemunduran, penurunan
  39. Diskriminasi: Pembedaan perlakuan
  40. Diskursus: Rasionalitas, wacana, pertukaran ide
  41. Diaspora: Tercerai-berainya suatu bangsa yang tersebar diberbagai penjuru dunia dan bangsa tersebut tidak memiliki negara/tempat
  42. Dedikasi: Pengabdian, pengorbanan tenaga, pikiran dan waktu demi keberhasilan suatu usaha atau tujuan mulia
  43. Dikotomi: pembagian atas dua kelompok yang saling bertentangan (pemisahan)
  44. Defisit: Kekurangan
  45. Definitif: Sudah pasti
  46. Diskresi: Kebebasan mengambil keputusan sendiri dalam setiap situasi yang dihadapi
  47. Depresiasi: Turunnya nilai, penyusutan nilai
  48. Divestasi: Pelepasan, pembebasan, pengurangan modal
  49. Diversifikasi: Penganekaragaman
  50. Diversitas: Perbedaan, kelainan, keragaman
  51. Dekret: Keputusan (ketetapan)
  52. De Facto: Berdasarkan fakta
  53. De Jure: Berdasarkan hukum
  54. Di lecut: Di Cambuk
  55. Demografi: Ilmu tentang susunan jumlah, dan perkembangan penduduk
  56. Domestik: Berhubungan dengan permasalahan dalam negeri
  57. Difusi: Penyebaran atau perembesan sesuatu (kebudayaan, teknologi, ide)
  58. Diredusir: Mengurangi kesulitan, kesukaran: Menyederhanakan sesuatu agar lebih muda
  59. Diametral: Terpisah secara berhadap-hadapan
  60. Diksi: pilihan kata yang sesuai
  61. Direduksi: DIkurangi
  62. Daring: Dalam jaringan, internet (online)
  63. Eksistensi: Keberadaan
  64. Ekspektasi: Harapan
  65. Esensi: Hakikat, inti
  66. Esensial: Perlu sekali, mendasar, hakiki
  67. Eskalasi: Kenaikan, pertambahan
  68. Etimologi: Asal usul kata
  69. Empiris: Berdasarkan pengalaman
  70. Elegan: Anggun dan elok
  71. Entitas: Satuan yang berwujud
  72. Efisien: Tepat atau sesuai untuk mengerjakan sesuatu dengan tidak membuang-buang waktu, tenaga, biaya
  73. Efektif: Ada efeknya (pengaruh, kesannya, akibatnya)
  74. Elaborasi: Penggarapan secara tekun dan cermat
  75. Eksplisit: Terus terang, tidak berbelit-belit
  76. Emporium: Pusat perdagangan
  77. Elitis: Kelompok elit: Terpandang
  78. Etos: Pandangan hidup yang khas dari suatu golongan sosial
  79. Fluktuatif: Naik-turun
  80. Fragmen: Cuplikan atau petikan bagian, pecahan sesuatu
  81. Fanatik: Teramat kuat kepercayaan terhadap ajaran
  82. Fenomena: Fakta
  83. Fundamental: Mendasar
  84. Filantropi: Cinta kasih, kedermawanan kepada sesama
  85. Fenomenal: Luar biasa, hebat
  86. Flamboyan: Serba megah, gemerlapan
  87. Friksi: Perpecahan, pergeseran yang menimbulkan perbedaan pendapat
  88. Fiskal: Berkenaan dengan urusan pajak atau pendapatan negara
  89. Feodal: Susunan masyarakat yang dikuasai oleh kaum bangsawan
  90. Garda: Pengawal
  91. Garda depan: Pelopor, perintis
  92. Genosida: Pembunuhan secara besar-besaran secara berencana terhadap suatu bangsa atau ras
  93. Hierarki: Urutan tingkatan atau jenjang jabatan
  94. Hipotesis: Anggapan dasar (dugaan sementara)
  95. Hipokrit: Suka berpura-pura, munafik
  96. Hegemoni: Memengaruhi, merasuki
  97. Heuristis: Bersangkutan dengan prosedur analitis yang dimulai dengan perkiraan yang tepat dan mengecek ulang sebelum memberi kepastian
  98. Interpretasi: Penafsiran
  99. Intensif: Secara sungguh-sungguh dan terus-menerus dalam mengerjakan sesuatu hingga memperoleh hasil yang optimal
  100. Intens: Hebat, sangat kuat, tinggi, bergelora, sangat emosional
  101. Insidental: Terjadi atau dilakukan hanya pada kesempatan atau waktu tertentu saja; tidak rutin
  102. Intelectual conscience: Nurani intelektual
  103. Intervensi: Campur tangan
  104. Implisit: Terkandung di dalamnya meskipun tidak diungkapkan
  105. Inklusif: Termasuk; terhitung
  106. Intrik: Penyebaran kabar bohong yang sengaja untuk menjatuhkan lawan
  107. Komprehensif: Secara menyeluruh lengkap
  108. Kooperatif: Kerja sama
  109. Krusial: Gawat, genting
  110. Konfrontasi: Berhadap-hadapan langsung
  111. Konsumtif: Tidak menghasilkan, hanya memakai
  112. Kolektif: Secara bersama
  113. Kontradiksi: Pertentangan
  114. Kausalitas: Sebab-akibat
  115. Kampiun: Baik sekali, juara, pandai sekali
  116. Konklusi: Kesimpulan (pendapat)
  117. Korelasi: Hubungan timbal balik atau sebab akibat
  118. Kontinu: Berkesinambungan
  119. Konsentris: Mempunyai pusat yang sama
  120. Korektif: memperbaiki
  121. Konspirasi: Persekongkolan, konspirasi
  122. Kolosal: Dibuat secara besar-besaran, luar biasa besarnya
  123. Kuratif: Dapat menolong menyembuhkan penyakit
  124. Katarsis: Penyucian diri yang membawa pembaruan rohani dan pelepasan dari ketegangan
  125. Komparatif: Berdasarkan perbandingan
  126. Kompetitif: Berhubungan dengan kompetisi: persaingan
  127. Komplementer: Bersifat saling mengisi; melengkapi
  128. Konstelasi: Kumpulan orang, sifat, atau benda yang berhubungan
  129. Kamuflase: Penyamaran
  130. Kuartal: Tiga bulan
  131. Laten: Tersembunyi, terpendam taoi punya potensi muncul
  132. Lacur: Malang, celaka, sial; buruk laku
  133. Masif: Utuh, padat, kuat, kukuh
  134. Moderat: Konsep jalan tengah
  135. Mediator: Penghubung
  136. Mindset: Pola pikir
  137. Mainstream: Arus utama (biasa)
  138. Merefleksikan: Mencerminkan
  139. Militan: Bersemangat tinggi, berhalauan keras
  140. Mengelaborasi: Menggarap (mengerjakan) sesuatu secara tekun dan cermat
  141. Menganulir: Membatalkan
  142. Meniscayakan: Memastikan
  143. Mafia: Kelompok kriminal yang terorganisasi
  144. Madani: Berhubungan dengan hak-hak sipil: bukan militer
  145. Monumental: Bersifat menimbulkan kesan peringatan pada sesuatu yang agung
  146. Makar: Akal busuk, tipu muslihat, perbuatan dengan maksud hendak membunuh orang, perbuatan (usaha) menjatuhkan pemerintah yang sah
  147. Narsisme: Keadaan mencintai diri sendiri secara berlebihan
  148. Normatif: Berpegang teguh pada norma; menurut norma atau kaidah yang berlaku
  149. Nomenklatur: Tata nama
  150. Orientasi: Kecenderungan
  151. Oase: Tempat, pengalaman, dsb yang menyenangkan di tengah-tengah suasana yang serba kalut dan tidak menyenangkan
  152. Oposisi: Penentang golongan yang berkuasa
  153. Oligarki: Pemerintahan yang dijalankan oleh beberapa orang yang berkuasa dari golongan atau kelompok tertentu
  154. Progresif: Ke arah kemajuan
  155. Polemik: Perdebatan mengenai suatu masalah yang dikemukakan secara terbuka di media massa
  156. Pedagogi: Ilmu pendidikan/ilmu pengajaran
  157. Pedagogis: Bersifat mendidik
  158. Proletar: Lapisan sosial paling bawah
  159. Pluralisme: Keadaan masyarakat yang majemuk
  160. Perfeksi: Kesempurnaan
  161. Premis: Dasar pemikiran (Asumsi)
  162. Prerogatif: Hak istimewa kepala negara
  163. Presisi: Ketepatan, ketelitian
  164. Paradigma: Kerangka berpikir, model dalam ilmu pengetahuan
  165. Perspektif: Cara pandang/ sudut pandang
  166. Paradoks: Bertentangan
  167. Pragmatis: Bersifat praktis dan berguna bagi umum
  168. Patriark: Bapak dan kepala keluarga
  169. Propaganda: Penerangan (paham, pendapat dsb) yang benar atau salah yang dikembangkan dengan tujuan meyakinkan orang agar menganut suatu aliran, sikap, atau arah tindakan tertentu
  170. Proposisi: Rancangan usulan
  171. Prodeo: Karena Allah, cuma-cuma (gratis)
  172. Probabilitas: Kemungkinan
  173. Preventif: Bersifat mencegah
  174. Penetrasi: Penerobosan, penembusan, pemasukan
  175. Plat form: Rencana kerja: program
  176. Preseden: Hal yang terjadi lebih dahulu dan dapat dipakai sebagai contoh
  177. Privilese: Hak istimewa, kelebihan tertentu
  178. Prinsip: Kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir, bertindak, dsb; dasar
  179. Paripurna: Lengkap, penuh lengkap
  180. Parsial: Berhubungan atau merupakan bagian dari keseluruhan
  181. Posesif: Bersifat merasa menjadi pemilik; mempunyai sifat cemburu
  182. Pasif: Bersifat menerima saja
  183. Profan: Tidak suci
  184. Proyeksi: Perkiraan tentang keadaan masa yang akan datang
  185. Periodik: Berkala, menurut kurun waktu tertentu
  186. Pedofilia: Kelainan seksual yang menjadikan anak-anak sebagai objek seksual
  187. Patrimonial: Mengenai warisan dari bapak
  188. Permisif: Bersifat terbuka, serba membolehkan, suka mengizinkan
  189. Primordialisme: Pandangan yang memegang teguh hal-hal yang dibawa sejak kecil, baik tradisi, adat istiadat, kepercayaan, maupun segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan pertama
  190. Rival: Lawan
  191. Riskan: Besar resikonya/berbahaya
  192. Referendum: Penyerahan suatu masalah ke orang banyak
  193. Relevansi: Hubungan, kaitan
  194. Remunerasi: Pemberian hadiah
  195. Resistansi: Berperilaku bertahan, berusaha melawan atau menentang
  196. Refleksi: Gambaran
  197. Rekonsiliasi: Perbuatan memulihkan kembali
  198. Relatif: Tidak mutlak, bergantung kepada orang yang memandang
  199. Rekonstruksi: Penyusunan kembali, pengembalian seperti semula
  200. Rasial: Berdasarkan prasangka ras tertentu
  201. Restrukturisasi: Penataan kembali supaya struktur atau tatanannya baik
  202. Radikal: Secara mendasar sampai kepada hal yang prinsip
  203. Regulasi: Pengaturan
  204. Revitalisasi: Proses perbuatan menghidupkan atau menggiatkan kembali
  205. Remedial: Berhubungan dengan perbaikan
  206. Renaisans: Masa peralihan dari abad pertengahan ke abad modern di Eropa (Abad 14-ke-17)
  207. Retorika: Keterampilan berbahasa secara efektif
  208. Resolusi: Putusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan yang ditetapkan oleh rapat (musyawarah, sidang)
  209. Residivis: Orang yang pernah dihukum mengulangi tindak kejahatan yang serupa
  210. Renten: Bunga uang, riba
  211. Restorasi: Pengembalia atau pemulihan kekeadaan semula
  212. Restorative Justice SystemPenyelesaian sebuah permasalahan di luar dari pengadilan
  213. Sekutu: Teman
  214. Stagnasi: Keadaan terhenti tidak bergerak
  215. Stigma: Ciri negatif yang menempel
  216. Sekuler: Bersifat duniawi
  217. Suspensi: Penangguhan sesuatu untuk sementara
  218. Stereotip: Konsepsi mengenai sifat suatu golongan berdasarkan prasangka yang subjektif dan tidak tetap (praduga kebanyakan orang)
  219. Subtansial: Bersifat inti: sesungguhnya
  220. Stimulus: Rangsangan
  221. Sanitasi: Usaha untuk membina dan menciptakan suatu keadaan yang baik di bidangkesehatan masyarakat
  222. Signifikan: Penting, berarti
  223. Skeptis: Kurang percaya: Ragu-ragu
  224. Simultan: Bersamaan, serentak
  225. Spionase: Pemata-mataan
  226. Sporadis: Tidak tentu, kadang-kadang
  227. Sistemik: Susunan: aturan
  228. Simbiosis mutualisme: Hubungan yang saling menguntungkan
  229. Spekulasi: Pendapat atau dugaan yang tidak berdasarkan kenyataan, tindakan yang bersifat untung-untungan
  230. Spekulatif: Dengan pemikiran dalam-dalam secara teori
  231. Stakeholder: Para pihak, pihak-pihak yang terkait dengan suatu issu atau suatu rencana
  232. Sistematis: Dengan cara diatur baik-baik
  233. Skandal: Perbuatan yang memalukan, perbuatan yang menurunkan martabat seseorang
  234. Simbolis: Sebagai lambang
  235. Spekulan: Orang yang mencari keuntungan besar dengan cara melakukan spekulasi (Dugaan)
  236. Surplus: Berlebihan,  jumlah yang melebihi hasil biasanya
  237. Sintesis: Penggabungan, paduan, kesatuan yang selaras
  238. Sinisme: Pandangan yang mengejek atau memandang rendah
  239. Sarkasme: Penggunaan kata-kata pedas untuk menyakiti hati orang lain: cemoohan atau ejekan kasar
  240. Term: Istilah
  241. Tendensius: Melawan dan menyusahkan, bersifat berpihak, rewel
  242. Tendensi: Kecenderungan, kecondongan pada suatu hal
  243. Tipologi: Ilmu watak, watak
  244. Terminologi: Peristilahan, ilmu mengenai batasan atau defenisi istilah
  245. Tersua: Terjumpa
  246. Teritorial: Mengenai bagian wilayah suatu negara
  247. Turbulensi: Keadaan terganggu karena perubahan yang tidak dapat di prediksi dan dikontrol (ketidakstabilan)
  248. Titik nadir: Titik paling rendah
  249. Visioner: Perihal memandang jauh ke depan
  250. Verifikasi: Pemeriksaan tentang kebenaran laporan, pernyataan, dsb
  251. Validasi: Pengesahan, pengujian kebenaran atas sesuatu
  252. Varian: Bentuk yang berbeda
  253. Via: Melalui.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan